Minggu, 01 Februari 2009

pengenalan basis data

Kalau dilihat dari struktur bahasanya, basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih bisa diartikan sebagai tempat bersarang dan berkumpul sedangkan data adalah fakta yang terungkap atau representasi fakta dunia nyata yang mewaikili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan, barang dan sebagainya) yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar atau kombinasinya. Basis data bisa diartikan dengan kumpulan file, table, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.Yang ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian data yang akan disimpan sesuai dengan fungsi dan jenisnya. Pemilahan, penegelompokkan, pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file atau table terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom field-field data dalam setiap file dan table. Secara tradisional herarki basis data terdiri dari elemen data, rekaman dan berkas. Seperti entity, attribute/elemen data, data value/isi, record/tuple/rekaman/baris dan file/berkas.
Sebenarnya apa sih tujuan dibuat data base ? Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pada penyusunan data, diantaranya adalah redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user atau banyak pemakai, keamanan, masalah kesatuan dan masalah kebebasan data. Sedangkan untuk operasi dasar ysng bisa dilakukan berkaitan dengan basis data adalah meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan basis data (drop database), penghapusan file table dari suatu basis data (drop table), pembuatan file table baru ke suatu basis data (create table), penambahan data dari sebuah file atau table (retrieve/search), pengubahan data dari sebuah file/table (update) dan penghapusan data diri sebuah file/table (delete). Operasi yang berkenaan degan pembuatan objek yaitu basis data dan table merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedangkan operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel yaitu data merupakan operasi rutin yang akan berlangsung berulang-ulang dan karena itu operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktivitas pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.

Basis Data XML

XML merupakan representasi data yang bisa didefinisikan sesuai keinginan pengguna. Karena formatnya yang standar dan fleksibel, XML sering dipergunakan pada berbagai pertukaran informasi. Tentunya ini merupakan suatu keuntungan kalau kita bisa menyimpan XML ke dalam basis data dan memprosesnya.Nah, ada basis data yang memungkinkan kita untuk menyimpan XML dan melakukan query atau operasi lainnya terhadap data XML tersebut, yaitu basis data XML. Salah satu DBMS yang mendukung XML adalah SQL Server.SQL Server mendukung tipe data XML, ada typed XML dan untyped XML. Typed XML berarti data XML tersebut berkaitan dengan sebuah XML schema collection, dan sebaliknya untuk untyped XML. XML schema collection mengandung skema XML yang berguna untuk memvalidasi data XML yang boleh tersimpan di dalam suatu basis data. Dengan demikian, jika ada data XML baru yang formatnya tidak sesuai dengan skema yang telah didefinisikan, maka sistem akan menganggapnya tidak valid.Misalnya, kita buat skema XML untuk data Mahasiswa yang berisi NIM, Nama, Email, IPK.
CREATE XML SCHEMA COLLECTION MahasiswaSchema AS
' CREATE XML SCHEMA COLLECTION MahasiswaSchema AS
'Lalu, buat tabel yang punya kolom bertipe data XML yang valid dengan skema di atas.
CREATE TABLE Biodata (
ID INT IDENTITY PRIMARY KEY,
Mahasiswa XML (MahasiswaSchema) NOT NULL
) CREATE TABLE Biodata (
ID INT IDENTITY PRIMARY KEY,
Mahasiswa XML (MahasiswaSchema) NOT NULL
)Untuk insert data XML, tidak berbeda dengan sintaks SQL biasa.
INSERT INTO Biodata
VALUES ('

13504018
Anggriawan Sugianto
anggriawan.sugianto@gmail.com
3.50

') INSERT INTO Biodata
VALUES ('

13504018
Anggriawan Sugianto
anggriawan.sugianto@gmail.com
3.50

')Perhatikan bahwa format XML yang akan disisipkan di atas harus sama dengan format pada skema XML terkait. Jika tidak (misalnya, kurang 1 elemen), maka DBMS akan menganggapnya tidak valid.Jika untuk melakukan query terhadap basis data relasional kita gunakan SQL, maka untuk melakukan query terhadap XML kita gunakan XQuery.Contoh XQuery untuk menampilkan daftar NIM dan mahasiswa yang IPK minimalnya 3.5.
SELECT Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa";
(/Mahasiswa/NIM)[1]', 'varchar(8)') AS NIM,
Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa";
(/Mahasiswa/Nama)[1]', 'varchar(32)') AS Nama
FROM Biodata
WHERE Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa" ;
(/Mahasiswa/IPK)[1]', 'decimal') >= 3.50 SELECT Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa";
(/Mahasiswa/NIM)[1]', 'varchar(8)') AS NIM,
Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa";
(/Mahasiswa/Nama)[1]', 'varchar(32)') AS Nama
FROM Biodata
WHERE Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa" ;
(/Mahasiswa/IPK)[1]', 'decimal') >= 3.50Contoh XQuery untuk mengubah IPK seorang mahasiswa :)
UPDATE Biodata
SET Mahasiswa.modify('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa" ;
replace value of (/Mahasiswa/IPK)[1] with 4.00')
WHERE Mahasiswa.value('
declare default element namespace "http://localhost/test/mahasiswa" ;
(/Mahasiswa/NIM)[1]', 'varchar(8)') = '13504018'

Pentingnya Data dan Informasi

Pendahuluan
Dalam dunia yang semakin terbuka, tuntutan terhadap pelayanan yang serba instan dari organisasi apapun terasa semakin kuat. Jika seorang mahasiswa dapat memesan tiket pesawat terbang di sebuah agen perjalanan dan mendapatkan seat untuk perjalanannya dalam waktu tak lebih dari 10 menit, maka boleh jadi diapun berharap agar dapat meminta dan mendapatkan laporan kemajuan belajarnya di fakultas/jurusannya dengan cepat pula. Staf pengajarpun barangkali berharap agar setiap saat dapat melihat jumlah kumulatif dan komposisi kum yang telah dicapai agar pada saat yang tepat dapat mengajukan kenaikan pangkatnya. Pelayanan serba cepat ini dapat terlaksanana hanya dan hanya jika seluruh data yang dibutuhkan tersebut terkumpul, tersusun, dan terorganisir dalam suatu basisdata (database) yang dapat diakses menurut keperluan kapan saja diperlukan.
Dalam dunia penelitian peran basis data ini tak kurang pentingnya. Perpustakaan boleh dibilang adalah salah satu bentuk basis data bagi keperluan penelitian. Akan tetapi, bila elemen kecepatan mulai dianggap sangat penting, maka suatu bentuk pengelolaan database penelitian tersendiri perlu disusun. Dengan tersedianya data base tersebut seorang peneliti dapat mengetahui posisinya diantara para peneliti lainnya di satu bidang, mengetahui topik-topik penelitian yang telah dikerjakan orang lain, dan lainnya tergantung kepada kelengkapan database tersebut. Tersusunnya basis data ini menjadi prasyarat bagi pengembangan sistem informasi manajemen (yang akan dibahas pada sesi berikutnya).
Dalam kehidupan sehari-hari kita, sebagai masyarakat informasi, kita selalu memproduksi dan mengkonsumsi data dan informasi baik sebagai individu, sebagai lembaga, maupun sebagai pelaku bisnis. Bahkan beberapa lembaga tidak akan berfungsi bila tidak didukung oleh data dan informasi, misalnya pemerintah, bank, masmedia, dan industri. Pengelola lembaga-lembaga ini berharap mendapatkan informasi yang tepat, akurat dan pada saat yang tepat. Informasi ini selanjutnya digunakan untuk pengambilan keputusan menggunakan berbagai alat seperti operation research, analisis sistem, ekonometrik atau PPBS (Program, Planning, Budgetting System).
Di dunia industri terdapat bukti yang jelas tentang manfaat sistem informasi untuk meningkatkan keuntungan. Oleh karena itu dihipotesakan bahwa lembaga pendidikan tinggipun akan dapat meningkatkan kinerjanya bila memanfaatkan sistem informasi yang dirancang dan dilaksanakan dengan tepat.
BATASAN DATA DAN INFORMASI
Data merupakan fakta mengenai objek, orang atau entiti. Data dapat berupa kuantitatif, dan kualitatif. Data tinggi badan suatu kelompok orang merupakan data kuantitatif, sedangkan hasil pengukuran evaluasi pekerjaan atau deskripsi kerja merupakan bentuk data kualitatif. Data dikumpulkan oleh suatu lembaga dan dimanfaatkan oleh berbagai jenis pemakai dengan cara yang berbeda-beda. Gambar 1 adalah gambaran bagaimana data tersebut diperoleh, dimanfaatkan kemudian menghasilkan data kembali.
Pada umumnya data dikelola mengikuti suatu hirarki data yang terdiri dari elemen data, cantuman (record), ruas (field) dan file. Istilah-istilah ini akan dijelaskan kemudian.
Informasi merupakan hasil analisa dan sintesa data. Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan dalam bentuk yang sesuai untuk digunakan oleh pemakai data yang sesuai, misalnya untuk jurutulis, analis, manajer dan lain-lain.
Sebelum kita mempelajari bagaimana data tersebut diorganisasikan menjadi sebuah basis data, marilah kita melihat bagaimana suatu fakta direpresentasikan dalam basis data.
Unit terkecil dari data adalah elemen data, yaitu unit data terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Nama pengarang, nomor pegawai dan nomor penerbitan adalah contoh elemen data. Unit terbesar dari suatu basis data adalah cantuman (record). Cantuman terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu obyek atau kegiatan tertentu. Ia mengandung pengertian, bentuk, danisi dari informasi yang merupakan satu anggota dari basis data.Jadi cantuman adalah suatu unit yang utuh dari suatu basis data.
-tindakan
-keputusan
-pengetahuan
-informasi fakta
-kumpulan data
-item data
Proses dimana data diperoleh, dimanfaatkan dan kembali menjadi data baru.
Contoh suatu cantuman suatu basis data
ELEMEN DATA, RUAS (FIELD) DAN FILE
Satu cantuman terdiri dari beberapa elemen data, dan ruang untuk isian data yang disebut ruas atau field. Pada contoh diatas terdiri atas PENELITI, JUSUL PENELITIAN, KOTA TEMPAT LAPORAN DITERBITKAN, INSTANSI YANG MENERBITKAN LAPORAN, TAHUN TERBIT, KETERANGAN ISI, dan KODE LAPORAN
Peneliti : Abdul Rahman Saleh
Judul: Penelitian minat baca di Kabupaten Malang
Keterangan Penerbitan: Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1996
Keterangan Isi: ix, 125 hal.; il.; 23 cm
Kode Laporan: 025.1 SAL p
Jadi ruas data adalah bagian yang menyusun isian data
Ruas atau field masih dapat dibagi lagi menjadi sub ruas atau subfield. Jadi subruas atau subfield adalah bagian-bagian yang menyusun satu ruas. Pada contoh di atas ruas Keterangan Penerbitan terdiri dari tiga subruas yaitu KOTA tempat Laporan tersebut diterbitkan, PENERBIT Laporan, dan TAHUN lapotan tersebut diterbitkan.
Bogor
Institut Pertanian Bogor,
1996
Ruas Keterangan Penerbitan
Sub ruas inilah yang menjadi unit informasi terkecil dalam suatu basis data. Sebenarnya subruas masih dapat terdiri atas beberapa kata, dan kata terdiri atas beberapa huruf (karakter). Karakterpun dalam komputer masih diukur dengan satuan byte yang terdiri atas bit. Bit inilah sesungguhnya satuan terkecil dari suatu informasi dalam komputer. Namun dalam kaitan pembahasan lebih lanjut kita tidak menguraikannya lebih lanjut. Semua catatan yang sejenis selanjutnya disusun menjadi satu file.
BASIS DATA
Apa yang disebut dengan basis data? Basis data merupakan koleksi data yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu alat dan cara yang memudahkan pengambilannya kembali. Basisdata terdiri dari minimum satu atau beberapa file. Contoh basis data antara lain:
-Kumpulan nama peserta arisan
-Kumpulan nama penghuni asrama mahasiswa
Daftar nama dan khasiat tanaman obat
Daftar merk, jenis, ukuran, dan harga sepatu di toko Bata
Daftar penelitian yang pernah dilakukan di suatu perguruan tinggi
dan lain-lain.Dalam bentuk yang lebih kongkret.Basis data penelitian di suatu perguruan tinggi
Semua yang diterangkan di atas yakni basis data, cantuman (record), data, ruas (field), dan subruas (subfield) sesungguhnya telah anda kenal dan temukan dalam pekerjaan sehari-hari (misalnya saja daftar nilai mahasiswa semester ganjil dan sebagainya).
KEGUNAAN BASIS DATA
Basis data yang telah disusun dengan sistematika tertentu akan berguna jika seseorang ingin mencari informasi/keterangan yang terkandung dalam data tertentu. Misalnya, untuk kasus hasil penelitian, jika seseorang ingin mencari judul penelitian yang dilakukan oleh Lanya, maka dengan mencari berdasarkan nama peneliti, yaitu pada Lanya kita akan menemukan hasil penelitian yang kita cari
Demikian pula jika seseorang ingin mencari berdasarkan judul penelitiannya, maka ia harus memeriksanya pada data penelitian yang diurut berdasarkan judul penelitian.
Demikian juga jika kita memerlukan informasi penelitian mengenai komoditi atau topik tertentu maka kita dapat mencarinya pada daftar penelitian yang disusun berdasarkan komoditi atau topik penelitian. Contoh kasus di atas misalnya kita ingin mencari topik penelitian Remote sensing maka kita dapat menemukan semua hasil penelitian yang bertopik remote sensing
Jadi manfaat basis data sudah jelas yaitu memudahkan dalam mencari informasi (kumpulan data yang telah mengalami proses). Terutama kalau disusun secara sistematika tertentu.
Namun cara penyusunan dengan sistem tradisional itu biasanya mempunyai banyak keterbatasan. Umumnya hanya disusun berdasarkan suatu ciri tertentu saja, misalnya menurut nama peneliti, judul penelitian saja. Jarang misalnya disusun berdasarkan topik, tahun penelitian da ciri-ciri lain yang kurang lazim. Padahal kadang-kadang kita memerlukan data atau informasi mengenai penelitian berdasarkan topik penelitian atau tahun penelitian misalnya. Pada kondisi demikian mungkin kita akan mengalami kesulitan untuk mencari data atau informasi yang kita inginkan.

Pengolaan Basis Data

PENGELOLAAN BASIS DATA SECARA MANUAL
Basis data dapat dikelola secara manual dan sederhana. Misalnya saja kita menyimpan "record" mahasiswa yang dikumpulkan dalam satu map, kemudian kumpulan map tersebut disimpan dalam filing cabinet.Setiap mahasiswa memiliki satu map yang berisi data tentang dirinya seperti Nama, Nomor Pokok, Tahun Masuk, Semester, Nilai setiap mata kuliah, dan sebagainya. Dalam hal ini maka seluruh filing kabinet tersebut merupakan suatu basis data. Sedangkan setiap map mahasiswa yang berisi data mahasiswa tersebut merupakan suatu cantuman data (record). Sedangkan isi map tersebut yaitu Nama Mahasiswa, Nomor Pokok, Tahun masuk, Semester, Nilai dan lain-lain merupakan suatu ruas (field).
Basis data yang dikelola secara manual ini memiliki banyak sekali keterbatasan. Basis data ini hanya bisa disusun menurut salah satu ciri saja, misalnya menurut nama mahasiswa. Jika basis data ini sudah disusun menurut nama mahasiswa, maka tidak mungkin basis data ini disusun lagi menurut misalnya nomor pokok mahasiswa. Susunan tersebut kemudian akan menjadi titik cari (access point) bagi setiap cantuman (record) basis data tersebut. Dengan demikian maka setiap cantuman pada basis data tersebut hanya bisa dicari melalui satu titik cari saja. Misalnya map pada filing kabinet tersebut disusun menurut abjad nama mahasiswa, maka setiap map tersebut bisa dicari hanya bila kita mengetahui nama mahasiswa yang bersangkutan. Bila kita tidak tahu nama mahasiswa, tetapi hanya tahu nomor pokoknya saja maka dapat dipastikan bahwa kita tidak akan dapat mencari map mahasiswa yang kita maksud. Sebaliknya juga terjadi, bila map tersebut kita susun menurut urutan nomor pokok mahasiswa, maka bila kita hanya tahu nama mahasiswa, tetapi tidak tahu nomor pokok mahasiswa tersebut maka dapat dipastikan bahwa kita tidak akan menemukan map mahasiswa yang kita inginkan. Jadi pengelolaan basis data secara manual sangat tidak fleksibel

PENGELOLAAN BASIS DATA DENGAN KOMPUTER
Data mahasiswa yang kita miliki dapat kita kelola dengan menggunakan komputer. Tentu saja kita memerlukan perangkat lunak untuk mengelola data tersebut. Data tersebut kita buatkan ruas-ruas datanya, seperti misalnya:
Nama Mahasiswa : Abdul Rahman Saleh
Nomor Pokok: 150204
Tahun masuk: 1997
Semester: 1
Dan seterusnya

Setiap mahasiswa mempunyai struktur data yang sama. Kita tinggal mengisikan data masing-masing mahasiswa. Setelah pengetikan data (inputting) ke komputer selesai, maka data tersebut diproses lebih lanjut, misalnya diindeks, diurut menurut urutan yang kita kehendaki dan lain-lain. Cantuman tersebut dapat dilacak kembali dengan menggunakan elemen data yang sudah dimasukkan, misalnya nomor pokok, tahun masuk dan lain-lain. Artinya tidak terbatas kepada urutan data yang kita gunakan dalam menyusun basis data tersebut.

KEGIATAN MANAJEMEN DATA
Manajemen data merupakan bagian dari manajemen sumberdaya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa sumber daya data organisasi yang akurat, tepat dan mutakhir dapat tersedia bagi pemakai. Kegiatan manajemen data mencakup pengumpulan data, integritas dan pengujian, penyimpanan, pemeliharaan, keamanan, organisasi dan pengambilan. Pada sistem manual, seluruh kegiatan ini dikerjakan oleh manusia. Di era komputer saat ini orang masih diperlukan untuk pengumpulan dan pengujian data saja, karena komputer telah mengambil alih sebagian besar tanggung jawab manajemen data.
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas basisdata disebut pengelola basisdata (database administrator) atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat area utama yaitu:
perencanaan,penerapan, operasi dan keamanan:
Perencanaan database meliputi berkerja sama dengan pimpinan organisaasi untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu, DBA berperan penting dalam memilih DBMS (Data base management system).
Penerapan database terdiri dari menciptakan database yang sesuai dengan spefisikasi dari DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
Operasi database mencakup menawarkan program-program pendidikan bagi pemakai database, dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA memastikan bahwa database tetap aman.

KEUNTUNGAN MENERAPKAN KOMPUTER
Berikut adalah beberapa keuntungan jika data seperti itu disimpan dan diolah dengan komputer:
Satu kali data dimasukkan/diketik ke komputer, maka untuk data yang sama akan dihasilkan berbagai keluaran antara lain:
-dapat mencetak daftar penelitian dalam bentuk kartu
-dapat mencetak daftar penelitian dalam bentuk buku
-dapat mencetak buku induk jika diperlukan
-dapat mencetak daftar penelitian berdasarkan ciri tertentu misalnya komoditi, topik dll.
Pelacakan dapat dilakukan dari berbagai titik pendekatan (access point). Bukan saja berdasarkan nama peneliti, judul penelitian, topik penelitian, komoditi dan sebagainya, bahkan seluruh kata pada seluruh ruas yang ada pada basis data dapat kita jadikan titik pendekatan.
Pelacakan dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan dengan cara tradisional.
Data, meskipun sudah dimasukkan ke komputer, masih dapat secara leluasa diubah-ubah (diperbaiki, ditambah atau dikurangi).
Seluruh jumlah data yang disimpan akan memakan ruang sedikit dibandingkan dengan cara penyimpanan tradisional.
Data yang ada dapat saling dipertukarkan.
Kalau sudah paham penggunaannya akan terasa menyenangkan mencari informasi menggunakan komputer.
Untuk mengolah data, dalam hal ini data penelitian, dapat menggunakan berbagai macam perangkat lunak seperti DBASE dari berbagai release, FOXPRO, MS ACCESS, CDS/ISIS, TINLIB, VTLS, LIBERTAS, CARDBOX, PC-FILE, dan masih banyak lagi yang belum tersebut pada modul ini.